Wednesday, August 20, 2014

Melihat Kepribadian Seseorang dari Account Facebook-nya

Ketika menjadi mahasiswa Psikologi belajar alat tes kepribadian adalah sesuatu yang membuat kita excited. Kami belajar bermacam alat tes kepribadian itu untuk melihat kepribadian seseorang.  Kami belajar menggunakan alat tes kepribadian psikologi yang dibutuhkan keahlian khusus dan ketelitian. Macam alat tes kepribadian yang harus dikuasai antara lain Tes Grafis, Drwaing a Person, Tree, House Tree and Person. Tes Warteg, Tes EPPS, Tes MBTI dan masih banyak lainnya yang mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Saya mempunyai pengalaman dengan berbagai macam alat tes kepribadian. Hal tersebut terjadi ketika dahalu saya menjadi seorang Manager HRD di sebuah perusahaan dan ketika saya masih aktif di Bina Grahita Mandiri. Saya harus berkutat dengan alat alat test untuk melihat kepribadian seseorang dalam menyeleksi calon karyawan. Kadang alat tes kepribadian itu tidak sepenuhnya tepat sehingga kita harus menggali lebih dalam informasi dari calon karyawan tersebut dengan interview atau bertanya dengen referensi yang calon berikan. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menggali informasi dari orang tersebut.

Namun sekarang di era internet dan social media yang semakin canggih dan berkembang pesat, kita akan lebih mudah mencari informasi seseorang dengan internet kita cukup google nama orang tersebut dan akan keluar informasinya. Tetapi bila kita ingin tahu lebih dalam kita bisa melihat kepribadian orang tersebut melalui Facebook. Apalagi hampir setiap anak muda usia bekerja atau yang masih kuliah memiliki account Facebook. Kita juga tahu bagaimana orang Indonesia yang addicted dengan Facebook atau jejaring sosial dan hampir selalu meng-update status mereka setiap saat. Hal ini semakin mempermudah kita melihat bagaimana atau seperti apa kehidupannya.

Ketika saya ingin melihat kepribadian orang tersebut, saya cukup datang ke wall pribadinya, melihat apakah orang tersebut emosional atau labil? Bagaimana responnya ketika menghadapi konflik? Misalnya seberapa sering dia marah-marah dengan orang lain, entah itu temannya, pacarnya, pengendara motor, atau kondisi cuaca, entah itu hujan, panas atau gerimis, dan lain lain. Bisa juga kita melihat reaksinya ketika dia sedang bertengkar dengan pacarnya. Apakah dia menjelek-jelekan pacarnya atau meratapi pacarnya?  Kalau dia sudah pernah bekerja, Apakah dia pernah bermasalah dengan tempat kerja sebelumnya? Menjelek-jelekan atasan atau rekan kerjanya? Sering merasa kesal dengan customer atau suplier? Dan semacamnya.

Kita juga dapat melihat apakah orang tersebut seorang yang berpikiran positif atau negatif dalam menghadapi suatu situasi. Kita bisa dapat melihat dari update statusnya atau komen terhadap sebuah peristiwa. Misalnya, ketika ada berita kecelakaan bis, orang yang berpikiran positif akan mendoakan keselamatan penumpangnya. Namun berkebalikan denga  apa yang dilakukan oleh orang yang berpikiran negatif, yang akan langsung menyalahkan sopirnya. Orang yang berpikiran negatif akan mempunyai kecenderungan memberikan komentar yang negatif atau cenderung mengunggah informasi yang berisi keluhan atau hujatan, entah itu karena hujan, ban kempes, jalan yang macet atau segala status yang Demotivasional. Bahkan bisa dikatakan kurang bisa mensyukuri apa yang dia punya.

Selain itu, di Facebook banyak sekali permainan tes kepribadian atau tes kecerdasan dan semacamnya. Kita bisa melihat bagaimana komentar orang tersebut terhadap tes yang dia kerjakan itu apakah dia merasa cocok seperti yang ditulis atau tidak. Kalau dia mengatakan bahwa tes itu memang benar seperti dirinya, maka kita akan tahu bahwa itulah persepsi tentang dirinya. Kita bisa membandingkan apakah diskripsinya itu cocok dengan karakter orang tersebut atau tidak.

Dari facebook kita juga bisa mengetahui buku apa yang sudah dia baca, film, artis, musik dan juga bagaimana pemikiran dia tentang suatu hal. Dari buku yang dia baca kita akan tahu bagaimana pandangan orang tersebut. Seberapa cerdas dia atau bagaimana opininya terhadap suatu hal. Bagaimana pola pikirnya, apakah dia seorang yang logis, kritis, rasional atau sebaliknya.

Kita juga dapat dengan mudah mengetahui pandangan politik seseorang melalui Facebook. Apalagi kita baru saja menyelenggarakan Pemiluhan Umum untuk anggota legislative dan  presiden yang luar biasa pengaruhnya di Facebook. Kita dengan mudah dapat melihat bagaimana pandangan, sikap maupun preverensi politik orang tersebut. Kita bisa mengetahui siapa yang dia dukung? Apakah dia orang fanatik dan mendukung dengan membabi buta atau cukup realistis. Bagaiamana pendapatnya dalam masa kampanye.

Selain itu kita juga bisa melihat apakah orang tersebut family(wo)man atau bukan. Bagaimana tingkat keharmonisan hubungan keluarganya juga akan tercermin dalam Facebook. Seberapa sering dia posting foto keluarganya, orang terdekatnya, binatang kesayangannya? Apakah dia mempunyai hambatan hubungan dengan keluarga atau dengan orang terdekat? Apakah dia seorang yang anti sosial atau orang yang suka bersosialisasi dengan orang lain. Apakah dia sedang jomblo dan membutuhkan pasangan atau tidak?

Lewat Facebook pula kita bisa melihat bidang atau pekerjaan yang diminati orang tersebut dari informasi yang diunggah atau dibagi. Kalau orang tersebut menyukai desain, maka dia akan sering mengunggah atau membagi hal-hal mengenai desain. Kalau orang tersebut menyukai sesuatu yang spiritual maka yang diunggahadalah hal-hal yang spiritual. Atau kalau menyukai masak memasak maka yang diunggah adalah hasil masakannya, resep-resp masakan dan lain lain.


Orang memang sering tidak sadar dan tidak pernah berpikir ketika mengunggah apapun di facebook. Semua perasaan baik itu senang, sedih, marah, kesal dan tersalurkan dengan baik di Facebook. Mereka tidak pernah berpikir bahwa apa yang diunggah itu bisa menjadi "brand" atau citra bagi dirinya. Mungkin, sekarang saatnya bagi kita untuk mulai berhati-hati dalam mengunggah berbagai informasi terkait dengan hal yang pribadi di Facebook. Namun, jika Anda merasa tidak ada yang perlu ditutupi dan memang itulah diri Anda yang sebenarnya, maka itu menjadi pilihan Anda. Yang diperlukan adalah kesiapan diri untuk menghadapi konsekuensi ketika pilihan yang diambil adalah menjadi buku yang terbuka dimana setiap orang bisa membacanya dan memberikan  komentar. It’s your choice and every choice has consequences 

The 'self-image' is the key to human personality and human behavior. Change the self image and you change the personality and the behavior.
Maxwell Maltz

Tuesday, August 19, 2014

Pentingnya Pelayanan dalam Bisnis Retail

Mungkin anda pernah mengalami ketika berbelanja di mall atau di plasa, SPGnya sedang asik main HP dan malas-malasan melayani pertanyaan Anda. Atau mungkin Anda sering melihat para penjaga stand yang bercanda tanpa menghiraukan pembeli atau pelayanan.
Pernah suatu hari saya sedang mencari sebuah printer di Hitech Mall. Saya masuk di toko printer, “mbak ada printer laser?Tanya saya. Penjaga toko itu menjawab tanpa melihat wajah saya dan asyik dengan Hpnya. “Ada! Tentu saya ingin melihat barangnya karena sayang ingin membelinya. “Bisa lihat barangnya? Lalu penjaga toko itu meletakan hpnya dan berkata, “Tapi mahal!. Saya sebetulnya tidak suka dengan jawabannya. “Iya, berapa?Tanya saya. “Satu juta dua ratus!Jawabnya kembali sambil melihat hp. Karena harganya terjangkau dengan budget say ntuk mebeli printer maka sayapun ingin membelinya. “Iya boleh lihat barangnya?Tanya saya. Lalu dengan enteng dia menjawab, “barangnya masih belum ada, habis! Kalau yang lain mau?Tanyanya. Saya langsung menjadi kesal dengan sikap penjual itu. “Kalau habis ya nggak usah ditawarkan, mbak! Kalau nggak niat bekerja sebaiknya tokonya ditutup aja!Kata saya sambil keluar dari tokonya.

Dalam bisnis retail itu pelayanan sangat penting tapi sering dilupakan. Banyak pengusaha membuka beberapa toko tapi tidak mempesiapkan tenaga penjaga toko yang kompeten. Sehingga pelayanannya buruk yang akan berdampak pada penjualan. Menurut Survey (Marketing.co.id 2012) Dari seluruh konsumen yang disurvei, 41 persen di antaranya mengatakan bahwa kekecewaan terbesar pada staf di toko adalah kurangnya minat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dan meskipun lebih dari tiga perempat konsumen menyatakan lebih suka berbelanja di toko ketimbang online, 88 persen dari mereka menyatakan akan meninggalkan toko bila pelayanan yang diberikan payah.

Orang akan meninggalkan toko bila mereka merasa tidak dilayani dengan baik. Meskipun sekarang banyak toko online, tapi orang masih suka berbelanja di toko karena bisa melihat barangnya, mencobanya dan langsung bisa membawa pulang barangnya. Sebetulnya apa yang menjadi evaluasi pelanggan terhadap sebuah toko? Menurut Levy dan Barton (1995)
Aspek-aspek Pelayanan yang dievaluasi Konsumen adalah :

Aspek yang tangibles :
Aspek yang jelas tampak oleh mata. Seperti bagaimana penampilan tokonya. Apakah gelap, suram, berantakan atau rapi dan menyenangkan. Bagaimana pemilik toko mengatur display dan rak barangnya. Bagaimana penampilan karyawan tokonya. Apakah mereka menggunakan seragam atau tidak. Apakah penampilan karyawannya seperti orang bangun tidur? Atau berpenampilan segar, rapi dan wangi.

Pemahaman terhadap pelanggan :
Pelayan toko hendaknya memberikan perhatian kepada konsumennya. Akan lebih baik lagi bila bisa mengenal pelanggannya. Misal tahu kesukaan pelanggan dan tahu apa yang dimau. Saya punya langganan depot kwetiau, pelayannya selalu tahu kalau saya tidak suka sawi dan setiap kali saya pesan kwetiau goreng dia selalu tanya nggak pakai sawi ya bu? Dia sudah hafal dengan apa yang saya sukai dan tidak sehingga membuat saya selalu kembali ke depot tersebut.


Perilaku yang sopan
Peyananan yang bai dan bersahabat akan membuat konsumen senang berbelaja di tempat anda. Bagaimana menghargai pelanggan dan menunjukan sikap perhatian. Yang dimaksud sikap perhatian adalah mendengarkan dan memperhatikan ketika diajak berbicara oleh konsumenKeamanan :
Bila mempunyai toko yang tidak di mall, faktor keamanan di area parkir sangatlah penting. Karena kalau orang memarkir kendaraannya untuk berbelanja dan merasa takut motornya akan hilang maka dia akan berbelanja dengan buru-buru dan tidak tenang. Dan kemungkinan lain dia tidak akan kembali berbelanja disana. Keamanan lainnya adalah terjaganya kerahasian transaksi konsumen.

Kredibilitas :
Kredibilitas adalah sangat penting, bagaimana reputasi toko anda menjalankan komitmennya. Misalnya dalam memberikan garansi terhadap pembelian barang. Apakah karyawan toko bisa dipercaya tidak mengambil keuntungan pribadi. Bagaimana kebijakan bila ada barang yang rusak atau waktu pengembalian barang.

Reliability :
Bagaimana keakuratan bon pembelian, kadang ada kasir yang teledor memasukan item pembelian hingga dua kali sehingga konsumen harus membayar lebih. Bagaimana petugas toko dapat melayani dengan cepat sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama

Akses
Bagaimana toko anda diakses oleh pelanggan. Kemudahan dalam bertransaksi. Waktu buka toko yang sesuai. Kalau Anda sudah menentukan jam buka toko maka anda harus menjalankannya sehingga konsumen tidak kecewa karena akan berbelanja ternyata toko masih tutup.  Keberadaan manajer atau kepala toko untuk menyelesaikan masalah.

Kompetensi/kecakapan
Kemampuan  atau pengetahuan  dalam menjual produk itu sangat penting. Jangan sampai ketika ditanya spesifikasi suatu barang tidak mengerti dan ketrampilan karyawan
Bisa menjawab setiap pertanyaan pelanggan dan bila tidak bisa menjawab tahu harus mengatakan bagaimana agar terlihat sopan.

Responsiveness
Ketika pelanggan membutuh bantuan penjaga toko harus segera memenuhi panggilan pelanggan. Ada beberapa penjaga toko yang seperti ogah-ogahan atau lelet apalagi bila melihat pelanggan yang cerewet.

Dalam hal pelayanan industri retail masih kalah dibandingkan industri restauran, perhotelan, dan perbankan. Dibandingkan industri lainnya dalam hal layanan Industri retail sangat rendah;  bank memiliki skor 10,8 persen, restoran dan pub 28,3 persen, dan hotel 31,5 persen. Ini menjadi peringatan para retailer untuk menemukan cara yang efektif dalam mengembangkan bisnis retail. Industri ritel harus sadar pentingnya pelayanan terhadap pelanggan.

Bila anda ingin bisnis anda terus berkembang maka pelayanan harus selalu ditingkatkan. Sumber daya manusia dilatih secara terus menerus dan dievaluasi kinerjanya. Dibuatkan sistem bagaimana melayani pembeli dan bagaimana menghandle complain dengan sopan dan ramah