Kalimat ini menurut saya sangat dalam, saya pertama mendengar ketika mbak Luvi pimred konde. co dalam raker konde minggu lalu. Saya mencari makna dari kata-kata tersebut dan mencari sesuatu yang related dengan pengalaman saya sendiri.
Ketika kemarin melakukan mentoring Toastmasters Surabaya Toastmasters Club saya langsung ingat kata-kata tersebut.
Saya pernah ikut toastmaster sekitar tahun 2008 dan karena banyaknya pekerjaan dan kegiatan dan vacum tahun 2017. Saat ini saya bergabung lagi dengan Surabaya Toastmasters Club. Ketika pertama kali join saya diminta speech pada Table Topic, inilah yang disebut menjumpai pengalaman. Pengalaman speech tanpa persiapan dengan topic yang telah dipilihkan.
Mengalami perjumpaan dengan Toastmasters kembali mengingatkan pada manual book yang harus dikerjakan. Saat ini tidak lagi menggunakan buku tetapi menggunakan pathways yang harus dipilih di website dan di download. Ketika COVID-19 semua meeting dilakukan secara online dan baru 2023 dilakukan secara offline atau onsite.
Mengalami perjumpaan dengan Toastmasters kembali, sesuatu yang sangat menyenangkan. Di Toastmasters kita belajar tentang public speaking dan juga leadership. Dalam Toastmasters kita tidak diperkenankan membahas soal agama, politik, ras, ideologi dan yang paling menyenangkan adalah saling mendukung.
Ketika kita melakukan speech semua akan memberikan dukungan tidak yang julit, mengomentari yang negatif bahkan masukannya pun selalu positif, tidak ada kata salah tetapi area yang bisa diimprove atau need improve, evaluator akan selalu menemukan apa yang bagus dari speech kita.
Jadi Menjumpai pengalaman mengalami perjumpaan dengan Toastmasters adalah pengalaman yang menyenangkan dan membangun diri kita menjadi lebih baik.