Saturday, October 12, 2013

Banyak teman-teman yang selalu bilang ingin jadi pengusaha atau memiliki ide-ide untuk memulai usaha tertentu. Tapi mereka selalu terhenti dan mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai modal untuk memulai usahanya. Nah Salah satu alternatif permodalan adalah dengan menggunakan Bootstrapping. Bootstrap adalah suatu cara mengumpulkan modal untuk memulai usaha, biasanya berasal dari kantong sendiri, saudara atau teman.

Memulai suatu usaha baru dengan melakukan bootstrapping ada beberapa keuntungan :
1.       Tidak ada beban bunga hutang. Biasanya kalau meminjam ke Bank maka akan ada beban bungan yang harus ditanggung padahal usaha kita masih belum menghasilkan profit. Dengan tidak adanya beban bunga maka usaha yang dijalankan akan ringan beban costnya dan dapat menurunkan harga jual. Kalaupun kita meminjam kepada teman, tentu bunganya bisa dinegosiasikan dengan baik.
2.       Mengurangi campur tangan orang lain. Baik dari sisi manajemen maupun pembagian keuntungan, dengan demikian ide anda 100% akan dapat diterapkan disini. Semangat entrepreneurship masih ada di tangan anda secara utuh!
3.       Jangka pengembalian modal fleksibel. Karena meminjam uangnya dari saudara atau teman, maka jangka waktu pengembalian pinjamnan dapat diatur sesuai kemampuan dan tingkat kemajuan usaha. Atau bisa dinegosiasikan kapan kita akan mengembalikannya.

Selain beberapa keuntungan diatas ada juga kelemahan dari metode ini:
1.       Untuk mengumpulkan modal dari beberapa orang membutuhkan waktu, dan bisa mengganggu konsentrasi ke usaha. Karena belum tentu saudara atau teman tersebut mempunyai uang dalam jumlah yang kita inginkan. Jadi kita harus ke beberapa teman untuk mengumpulkan jumlah modal tersebut.
2.       Dalam jangka panjang hutang kepada teman dan saudara menimbulkan perasaan hutang budi walaupun hutang sudah dilunasi. Atau bisa juga sewaktu-waktu teman atau saudara meminta kembali uangnya karena mereka membutuhkan uang tersebut.

Kalau kita ingin memulai usaha dan menunggu investor untuk mendanai maka usaha kita akan lama terwujud atau untuk memulai. Padahal usaha kita masih skala sederhana dan kecil. Para investor tentu ingin mendanai usaha yang besar dan sudah jelas keuntungannya. Maka dibawah ini ada beberapa ide untuk memulai usaha dengan Bootstrapping.

1.       Bootstrapping with crowdfunding
Crowdfunding adalah salah satu ide pertama yang biasanya digunakan oleh kebanyakan Entrepreneur . Yaitu penggalangan atau mengumpulkan modal dari jaringan sosial . misal kalau mau bikin atau produksi film, kita bisa mengajak beberapa orang atau badan usaha untuk ikut menjadi pemodal dalam film tersebut.

2.       Bootstrapping with a business partner.
Business partner kadang sering kita kenal juga dengan sebutan co-founder. Usaha kecil akan menjadi besar apabila adanya business partner (mitra bisnis), yang satu menangani dibelakang layar dan yang satu berperan sebagai ujung tombak. Jadi bootstrapping di sini tidak selalu berupa uang tapi kerjasama yang sama menguntungkan dan membagi dua baik keuntungan maupun kerugian. misalnya Steve Jobs ketika mendirikan perusahaan Apple dia mengajak temannya yang ahli komputer Steve Wozniak. Wozniak yang merakit komputer dan menjalankan ide dari Jobs. Sedangkan Jobs dengan kemampuannya berhasil mendekati dan merekrut orang. Dan menjual produk mereka kepasaran.

3.       Bootstrapping with strategic partners.
Strategic partners tidak selalu berupa uang tunai tapi bisa saja sesuatu kemitraan yang melebihi itu. Strategic partner ini seperti contoh antara lain berbagi sumber daya ( bakat / ketrampilan), berbagi klien , jangkauan pasar , ruang komersial. misal : Developer rumah mengajak kerjasama dengan agen perumahan seperti Ray White, Era, dll untuk memasarkan rumah yang akan mereka produksi. Pemilik Real Estate tidak menggaji mereka tapi memberikan komisi apabila mereka dapat menjualkan rumah yang diproduksi.

4.       Bootstrapping with future customers.
customers  itu adalah sumber dari pendapatan kita. Apa yang dimaksud dengan future customers? Future customers adalah pembeli yang membeli produk Anda meskipun produk tersebut belum jadi.  Anda mungkin memberi insentif mereka dengan diskon atau harga khusus produk yang belum jadi tersebut. Misalnya : saya membeli rumah dan disuruh mencicil dahulu oleh Developer padahal rumahnya belum jadi dan masih berupa tanah kosong. Mereka memberikan harga khusus dan cicilan tanpa bunga terhadap rumah yang saya beli tersebut. Developer menggunakan uang cicilan saya untuk membiayai pembangunan.

5.       Give it away for free ( no.. Not always).
Kalau kamu menjual produk baru biasanya khan pembeli selalu takut kalau jadi pembeli pertama karena masih belum tahu mutu atau kualitas produk tersebut jadi kamu memebrinya diskon atau kadang gratis untuk mencobanya. contohnya Es teller 77 waktu pertama kali buka dia memberikan gratis untuk 100 orang pertama dan 50 persen diskon buat besoknya sampai bebrapa waktu. dan akhirnya yang pernah merasakan manisnya dan enaknya Es teler 77. memberi kesaksian kpd pembeli lain dan kembali untuk membeli.

6.       Bootstrapping with cerdit cards.
Ada beberapa pebisnis yang memulai usahanya dengan menggunakan kartu kredit, misalnya kita memulai usaha berjualan kue untuk dimasukan di sekolah atau toko-toko. Lalu kita berbelanja bahan-bahan kue itu seperti tepung, gula, telor, magarine dengan menggunakan kartu kredit.  Dengan tidak ada bunga sebelum satu bulan jatuh tempo pembayaran dan kita sudah bisa langsung dapat uang dari hasil penjualan kue kita tersebut. Jadi kita bisa membayar atau mengembalikan modal untuk membeli bahan-bahan kue dari hasil penjualan sebelum satu bulan.

7.       Validate a profit Margin Before Hiring.
Pastikan kamu memilki atau menghasilkan laba sebelum merekrut karyawan tambahan. Jadi tujuannya adalah untuk menemukan pasar yang pasti, strategi dan menghasilkan keuntungan baru bagaiman mempebesar perusahaan dan menambah karyawan. misal kalau mau buka depot, pertama minta anak atau saudara untuk membantu di depot kita. Kalau depotnya makin ramai pembelinya dan besar baru kemudia kita merekrut karyawan untuk operasional di depot kita seperti waiters untuk melayani, kasir, tukang masak dan lain lain.

8.       Bootstrapping with interns.
Salah satu Bootstrapping untuk memulai usaha dengan merekrut karyawan magang. Dengan merekrut karyawan magang ini kita bisa menghemat pengeluaran untuk biaya gaji. Tapi tentu kita harus mempunyai waktu dan kesabaran untuk melatih mereka. Misalnya kalau kita mempunyai usaha Catering untuk pesta kita bisa merkrut siswa perhitelan atau SMK untuk magang ditempat kita atau bila ada acara resepsi. Atau kalau kita membuka usaha printing atau desain kita bisa merkrut siswa desain grafis untuk bekerja di tempat kita. Tentu saja karyawan magang ini ada kerugiannya juga, mereka tidak mengenal budaya perusahaan dan terus harus melatih mereka atau mengawasi kerja mereka.

9.       Build your brand .. Personality.
Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki kepribadian, terutama bisnis penyedia layanan. Jika Anda adalah penyedia layanan, orang tidak membeli produk, mereka membeli Anda menggambarkan kepribadian Anda di dalam perusahaan . Misalnya Bank Mandiri yang terkenal sebagai penyedia pelayanan perbankan.

10.   Share knowledge.
Berbagi pengetahuan adalah cara yang sangat kuat untuk beberapa penyedia layanan untuk membangun diri sebagai ahli. misalnya google perusahaan ini sering menerima atau terbuka untuk share knowledge. Atau Kaskus bagaimana situs ini menjadi kuat karena adanya share knowledge diantara penggunanya.

Meskipun ide-ide Bootstraing ini dapat membantu anda dalam mengurang tekanan dalam memulai usaha, tetapi harap diingat Anda lah yang memegang kendali dan memutuskan akan kemana usaha anda, bagaimana memulainya dan Anda juga akan menanggung segala resiko baik keuntungan ataupun kerugian terhadap bisnis yang dijalankan. Dalam memulai sebuah binis memang selalu ada resiko tetapi kalau anda tidak pernah memulai dan melaksanakan apa yang menjadi Impian anda maka anda tidak akan pernah tahu.

“If you’ve never put your own paycheck away in a drawer to sacrifice for your company, and the people that work for you, then you’re not an entrepreneur”. – Janice, Founder & CEO of the Gabriel Institute.


Disarikan ulang oleh Poedjiati Tan dari mata kuliah Cermat Biaya – Bootstrapping, Pengantar Entrepreneur Retail Universitas Ciputra Distance Education 

2 comments:

  1. like this so much ,,, great advice bu thanks

    ReplyDelete
  2. Makasih untuk tipsnya yg bagus. Untuk mendirikan usaha patungan (partnership), terpenting adalah semua pihak memahami dan mengikuti aturan mainnya, perjanjian yang dibuat diawal ketika modal sama-sama digabungkan. Contoh Perjanjian Usaha Bersama berikut mungkin bisa membantu:

    http://www.legalakses.com/draf-perjanjian-usaha-bersama/

    ReplyDelete