Ada beberapa teman yang menyarankan perempuan harus membawa senjata untuk melindungi diri. Mulai dari pisau lipat, pepper spray, gantungan kunci self defence dan masih banyak lagi.
Sebetulnya bukan peralatan self defence apa yang kita bawa tetapi Apakah kita berani melawan, Apakah kita bisa menggunakan peralatan itu disaat menghadapi bahaya.
Dalam menghadapi serangan kekerasan seksual yang utama adalah keberanian untuk melawan dan kemampuan untuk lepas dari keadaan berbahaya itu. Bagaimana kita bisa survive dan bebas dari pelaku.
Pertama katakan pada diri sendiri, aku berani, aku bisa dan aku harus melawan. Lihat sekeliling kita apa yang bisa dijadikan senjata untuk melawan, seperti batu, kayu, atau apa saja. Ketahui titik lemah seperti telinga, mata, hidung, rahang, jakun dan kemaluan.
Bila tidak bisa menemukan senjata kamu bisa mengigit telinga, leher, mencolok matanya, sekuat tenaga sehingga pelaku reflek melepaskan karena kesakitan dan kamu langsung lari.
Ketika mengajar di Self Defence for Woman banyak peserta yang mengatakan kasian nanti orangnya buta atau lainnya. Yang perlu diingat adalah kita harus kasian sama diri sendiri dan harus bisa melindungi diri sendiri. Pilihannya kita yang kehilangan nyawa atau selamat. Jangan pernah kasihan dengan pelaku kejahatan seksual dan kita adalah korban.
Bila kita berani melawan, berusaha sekuat tenaga untuk selamat maka kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Jadi kita harus bisa fight karena hanya kita yang bisa melindungi diri sendiri.
Silahkan baca tips cara melindungi diri
http://poedjiatitan.blogspot.com/2013/04/bagaimana-melindungi-diri-dari-serangan.html
0 comments:
Post a Comment