Hari ini aku mengikuti seminar tentang emotional release dari Gobind Vashdev. Salah satu quotes yang mencuri perhatianku kurang lebih " Aku belajar diam dari orang yang paling cerewet, belajar toleran dari orang yang tidak toleran. Tapi anehnya aku tidak pernah berterima kasih dengan guru-guruku itu"
Mendengarkan itu aku teringat seseorang yang pernah berbuat jahat dan hendak menjatuhkan aku. Tetapi herannya aku tidak marah dengan orang tersebut tetapi justru merasa kasihan. Karena aku tahu kalau orang tersebut hidupnya tidak bahagia dan kurang beruntung.
Ketika aku bercerita hal ini ke temenku dia bilang "Ngapain kamu kasihan sama dia, wong dia lho sudah jahat sama kamu!
Waktu itu aku hanya tersenyum, Kata Gobind kalo kamu sudah bisa berempati dan dan tidak marah meskipun orang tersebut melakukan kesalahan atau melakukan tindakan yang menurut orang lain itu bisa menyakitkan berarti kita sudah naik level dari sabar atau iklas.
Iklas dan sabar itu memang paling gampang diucapkan dan dinasehatin ke orang lain tetapi paling susah memaknai apalagi menjalankannya. Kadang logika kita ketika sadar bisa mengatakan iklas tetapi apakah hati kita juga meng-iya-kan?
Setiap hari akan selalu ada orang yang menjengkelkan tetapi ada juga orang yang menyenangkan. Akan selalu ada kejadian yang menyenangkan dan tidak, mungkin lebih banyak hal yang menyenangkan tetapi kadang kita fokus padahal yang tidak menyenangkan sehingga lupa banyak hal membahagiakan yang sudah kita lalui.
Mari kita fokus pada hal yang baik dan bila ada hal yang tidak baik, kita Terima dan jalani dengan baik sehingga langkah kita lebih ringan dan bahagia.
0 comments:
Post a Comment