Ada seorang teman yang merasa sakit dengan pacarnya waktu kuliah dan perasaan sakit hati terus diputar dalam pikirannya. Sampai dia sulit mendapatkan karena terus teringat dan takut disakiti.
Ada pula seorang karyawan yang merasa sakit hati dengan atasannya karena dianggap tidak perform dan ditegur di meeting bulanan depan orang banyak, dan dikatakan semua laporannya adalah sampah dan tidak berguna. Semua perkataan atasannya itu terus terngiang setiap kali akan meeting, dia jadi cemas dan kuatir.
Banyak Orang yang mengatakan dia telah menyakiti hatiku, melukai perasaanku. Orang tersebut memelihara perasaan sakit hati dengan baik. Setiap kali ada kejadian yang similar dia akan menghubungkan atau otomatis mengingat kejadian yang dialami dan merasakan sakit hati.
Sebetulnya sakit hati itu ada dipikiran kita. Satu-satunya orang yang bisa menyakiti diri kita adalah diri kita sendiri karena kita menciptakan dalam pikiran kita. Kita terus menerus menciptakan sosok orang yang menyakiti kita dan memutar ulang hal yang tidak menyenangkan dalam pikiran kita. Kalau kita tidak mengijinkan tentu itu tidak akan terjadi. Apa yang orang katakan tentang kita sebetulnya tidak akan mempengaruhi bila kita tidak mengijinkan.
Setiap orang bisa mengatakan hal baik atau buruk tentang kita. Bila mereka suka dan sepaham atau sealiran dia akan mengatakan hal baik. Tetapi bila orang tersebut tidak sepaham atau tidak suka dengan pendapat kita mungkin dia akan mengatakan hal yang tidak baik tentang kita.
Baik dan buruk pandangan orang tentang kita adalah hak orang tersebut dan kalau kita mengabaikan dan menganggap itu tidak mengubah siapa diri kita tentu kita tidak akan sakit hati. Kalau setiap peristiwa yang tidak menyenangkan yang kita alami, kita lihat sebagai pembelajaran dan mengambil hikmahnya lalu melanjutkan perjalanan kita maka kita akan terbebas dengan perasaan sakit hati atau kemarahan kita.
Deeply, tulisannya selalu bagus .
ReplyDelete