Banyak pengusaha yang baru mulai usahanya tidak
memperhatikan 3 unsur diatas dalam hal melayani pelanggan. Apalagi bila toko
atau restoran itu menjadi ramai atau laris. Pelayanan mereka menjadi out of
control. Mungkn ini karena belum dibuatnya sebuah sistem atau kurang
mengertinya sang pemilik.
Di tempat saya tinggal ada sebuah mini market yang
lumayan lengkap. Mini market ini melayani 6 tower apartemen. Mereka menjual kebutuhan
sehari-hari dan harga juga lumayan bersaing. Saya lumayan sering berbelanja disana bila ada
kebutuhan mendadak. Tetapi sayang para penjaganya itu seakan-akan tidak peduli
dengan pembeli. Pernah saya datang kesana pagi hari sehabis jalan pagi ingin
membeli minuan segar. Karyawannya sedang membersihkan lantai dan ketika saya
masuk dia kelihatan seperti tidak suka. Belum lagi ketika ditanya mengenai
barang kadang jawabannya ogah-ogahan. Pernah ketika belanja, sya mendengar
kasirnya sedang menerima telpon komplain karena pesanan air kemasannya belum
dikirim padahal pesannya sudah mulai kemarin. Bukannya menjawab dengan baik
malah mengatakan “Saya sedang sibuk melayani nanti aja telpon!” lalu telonnya
ditutup. Ketika orang tersebut telpon lagi dia memberikanya ke temannya dan
saling oper. Dia mengatakn yang bertugas kemarin bukan saya jadi saya tidak
tahu. Ini contoh untuk sebuah toko swalayan.
Di mall sebelah apartemen saya ada sebuah rumah makan
yang sedang naik daun. Mereka khusus menjual bebek goreng. Masakannya cukup
enak dan yang paling digemari adalah sambel dan bumbunya. Ketika pertama kali
buka hanya di sebuah stand yang kecil tetapi karena semakin banyak pengunjung
mereka menyewa empat stand sekaligus dan selalu penuh. Tapi sayang meningkat
jumlah pembeli tidak diikuti dengan meningkatnya pelayanan. Kita harus menunggu
sangat lama dan kadang salah memberikan order, ketika dicomplain kelihatan
tidak tanggap. Ketika kita minta lalapan yang memang diberikan gratis, sampai
makanan habis lalapan juga belum datang. Karena makin luas dan besarnya rumah makan
sedangkan petugas yang melayani sedikt maka kinerja mereka jadi kedodoran. Mereka
kelihatan kecapean, tidak ada senyum dan cenderung tidak sabar ketika melayani
pembeli. Seragam merekapun terlihat lusuh dan kotor.
Dalam marketing mix salah satu yang terpenting adalah 3P
yaitu People, Process and Physical evidance . ini salah satu tulisan yang saya
ambil dari learnmarketing.net
People
People are an essential ingredient in service provision;
recruiting and training the right staff is required to create a competitive
advantage. Customers make judgments about service provision and delivery based
on the people representing your organisation. This is because people are one of
the few elements of the service that customers can see and interact with.
Dalam kasus diatas jelas terlihat sekali kalau tenaga
pelayanan tidak diberikan training bagaimana melayani pembeli dengan baik. Saya
lihat petugas di mini market itu sering keluar masuk, dan sekarang mereka
mempunyai saingan yaitu alfa mart yang pelayanannya sudah standart dan sangat
ramah. Sehingga banyak penghuni apartemen yang beralih ke alfamart. Bila pemilik
mini market ini tidak segera merubah pelayanan dan memberikan training kepada
anak buahnya maka lambat laun akan bisa ditinggalkan pembeli. Begitu juga dalam
usaha restoran . Petugas yang melayani sangatlah penting. Ketika pengunjung
yang dalam keadaan lapar dan ingin makan ketika dilayani dengan petugas yang
tidak bersemangat tentu sangat tidak menyenangkan.
Beda sekali dengan restoran-restoran yang telah mempunyai
standart pelayanan seperti Mc.Donald, Pizza Hut, KFC dan lain sebagainya
Process
This element of the marketing mix looks at the systems
used to deliver the service. Imagine you walk into Burger King and order a
Whopper Meal and you get it delivered within 2 minutes. What was the process
that allowed you to obtain an efficient service delivery? Banks that send out
Credit Cards automatically when their customers old one has expired again
require an efficient process to identify expiry dates and renewal. An efficient
service that replaces old credit cards will foster consumer loyalty and
confidence in the company. All services need to be underpinned by clearly
defined and efficient processes. This will avoid confusion and promote a
consistent service. In other words processes mean that everybody knows what to
do and how to do it.
Selain People atau orang yang melayani ada yang disebut
Process atau proes. Proses kalau dalam kasus rumah makan bebek ini adalah
bagaimana mereka melayani ketika pengunjung duduk dan mereka memberikan menu
kepada kita. Komunikasi internal dalam proses ini sangat penting. Antara yang
menerima pesanan atau order dengan yang bagian memasak, yang menyajikan dan
kasir ketika kita membayar. Waktu itu saya memesan satu nasi, bakwan penyet dan
rekan saya memesan bebek goreng karena dia membawa nasi beras merah. Tetapi pesanan
yang saya terima adalah nasi bebek dan bakwan penyet. Ketika saya komplain dia
bilang “iya disini memang semua bebek gorengnya dengan nasi” padahal ketika
kami pesan sudah mengatakan memesan bebek goreng saja dan petugasnya
mengiyakan. Tapi dalam prosesnya tidak terjalin komunikasi dengan baik. Begitu juga
dengan Mini market tersebut yang tidak terjalin komunikasi antar shift ketika
ada pesanan delivery yang belum diantar dan seakan-akan lepas tanggung jawab.
Physical Evidence
(Physical Environment)
Physical evidence is about where the service is being
delivered from. It is particularly relevant to retailers operating out of
shops. This element of the marketing mix will distinguish a company from its
competitors. Physical evidence can be used to charge a premium price for a
service and establish a positive experience. For example all hotels provide a
bed to sleep on but one of the things affecting the price charged, is the
condition of the room (physical evidence) holding the bed. Customers will make
judgments about the organisation based on the physical evidence. For example if
you walk into a restaurant you expect a clean and friendly environment, if the
restaurant is smelly or dirty, customers are likely to walk out. This is before
they have even received the service.
Dalam rumah makan bebek goreng itu, karena banyak
pengunjung dan kurangnya tenaga yang melayani serta petugas sehingga lantainya
jadi kotor karena sisa makanan, sambel yang jatuh kelantai dan dinjak-injak
orang. Mejanya tidak bersih ketika
membersihkan, piring kotor yang menumpuk
diujung ruangan dan tidak segera dianggkut ke dapur. Kalau di mini market, itu
ada rak yang kosong tidak segera diisi ketika ditanya “iya, masih belum ada!”
beda sekali dengan mini market yang mempunyai sistem standart seperti seven
eleven.
Kesimpulan :
3 P dalam pelayanan itu sangat penting karena pertama
orang datang ke toko atau ke rumah makan sebelum bertemu dengan produk atau
sebelum memakan makanannya. Mereka bertemu dengan petugas yang menjual atau
melayani. Bila pelayanan yang diberikan baik pengunjung akan senang. Bila pengunjung
senang dengan pelayanan kita dia akan datang kembali atau merekomendasikan ke
orang lain. Begitu juga dengan Proses, bila kita mempunyai sistem yang baik
dalam proses melayani maka akan meningkatkan kelancaran jual beli atau kepuasan
pelanggan. Pelanggan tidak perlu menunggu lama atau menjadi bete karena kinerja
yang lambat dan tidak teratur. Dan yang terakhir adalah Physical Evidance,
orang akan malas masuk ke toko kita atau ke rumah makan kita bila tempatnya
kotor, jorok atau berdebu. Begitu juga penampilan petugas yang melayani. Kerapian
meraka dalam berpenampilan. Coba anda erhatikan penampilan pramuniaga Matahari atau
Sogo. Rambut selalu diikat dan digelung kebelakang, pakai stocking, seragamnya
rapi, wajahnya menggunakan make up. Begitu juga penampilan pramuniaga Pizza Hut,
Mc.Donald, atau starbuck.
Jadi pikirkan suatu yang besar untuk toko anda atau
restauran anda. Jangan sampai ketika toko atau restoran anda menjadi besar dan
ramai anda tidak siap dan malah jadi bumerang buat usaha anda. Sebagai pemilik
usaha harus sering melihat proses kerja karyawannya dan terus memperbarui atau
mengadakan inovasi dalam usahanya. Siap tumbuh dan berkembang menjadi besar.
Bagus dan sangat bermanfaat buat kami agar tidak terjadi kesalahan serupa dalam bisnis kami nanti Ibu. Thanks a lot Mom...
ReplyDeletetrimakasih Bu. bisa buat pengalaman bila punya warung sendiri atau usaha sendiri..
ReplyDeletebagus banget tulisannya bu.....
ReplyDeleteArtikel yang sangat bermaanfaat sekali kebetulan sebentar lagi saya mau buka warung makan sederhana,bisa untuk pembelajaran.terima kasih ibu poedjiati.
ReplyDeleteilmu yang sangat bermanfaat, kelak harus di praktekkan, terima kasih bu Poedjiati Tan
ReplyDelete