Persiapan mental BMI menjadi Entrepreneur
di Kampung
Ratna salah satu BMI dengat semangat yang tinggi ingin
pulang ke kampungnya meneruskan usaha keluarga di bidang kuliner. Setelah lama
bekerja di Hongkong dan mengikuti kuliah jarak jauh dia yakin bisa
mengembangkan usaha keluarganya. Ketika dia mulai terjun ke usaha keluarga
banyak hal yang membuat dia kaget dan stress. Mulai budaya yang tidak disiplin
para pegawai, standart kebersihan yang kurang baik. Dan susahnya mengatur para
karyawan yang malas.
Beda halnya dengan Dini yang sudah pulang kekampung
hampir satu tahun. Dia merasa kelelahan mengatur semuanya sendiri. Dulu dia
yang mempunyai standart yang tinggi kini mulai menurunkan standartnya. Dulu di
kelas dia yang kreatif dengan ide-ide baru ketika berdiskusi mendadak jadi
kehabisan akal untuk mengatur usahanya karena tidak ada dukungan dari
keluarganya. Mereka menganggap bahwa Dini terlalu banyak baca buku dan
keminter.
Kenapa banyak BMI yang pulang dan akhirnya kembali lagi
menjadi BMI dengan berbagai macam alasan. Ada yang mengatakan ingin mencari
tambahan modal padahal usahanya bisa berkembang bila di kerjakan dengan baik.
Jadi persipan mental apa saja yang perlu dihadapi teman-teman BMI ketika pulang
dan ingin menjalankan usahanya.
Culture Shock
Para BMI yang telah lama bekerja di Luar Negeri dan
terbiasa dengan keteraturan, segala fasilitas dan orang-orang yang disiplin
tentu akan mengalami kekagetan bila pulang. Misal: Ketika membuka usaha
restoran seperti yang diangan-angankan dengan standart 5R. Ternyata karyawannya
tidak mempunyai kebiasaan Resik, Rapi, Rajin, Rawat dan Ringkas, mereka suka
membuang sampah sembarang, membersihkan meja bekas orang makan dengan
sembarangan. Lap kotor dibiarkan aja dan tidak dicuci. Perlengkapan masak tidak
dirawat dengan baik, ketika dibutuhkan malah tidak ada atau rusak.
&Apa
yang harus dilakukan. Menerima kenyataan bahwa itu memang keadaan yang harus
dihadapi. Persiapkan diri untuk melatih mereka dengan standart yang kita mau.
Berikan contoh kepada karyawan. Harus mempunyai kesabaran dan telaten untuk
terus menerus mendidik para karyawan.
Jelaskan kepada mereka rapi itu seperti apa, resik itu
yang bagaimana dan rajin itu harus bagaimana. Kalau kita hanya mengatakan kamu
harus rapi, harus resik tapi mereka tidak tahu standart rapi dan resik itu
seperti apa. Kita mengatakan harus merawat peralatan dengan baik tapi mereka
tidak mengerti kenapa harus dirawat? maka perintah anda tidak akan pernah
dijalankan.
Komunikasi
Komunikasi ini yang memegang peranan. Bagaimana kita
menyampaikan ide-ide kita, pemikiran kita ke orang lain atau keluarga kita.Seringkali
teman-teman BMI terbentur masalah ketika ingin melaksanakan proyeknya karena
tidak mendapat dukungan dari orang tua atau pasangan. Ketika menyampaikan
idenya mendapat penolakan dari keluarga. Kenapa hal ini bisa terjadi, karena
kita menyampaikan atau mengkomunikasikannya tidak dengan baik. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.
&Pilih
waktu yang tepat : Anda tentu mengenal bagaimana karakter keluarga atau
pasangan Anda. Disaat kapan dan bagaimana paling enak diajak bicara atau
diskusi mengenai ide anda itu. Dan bagaimana caranya agar tidak terjadi
penolakan.
&pikirkan
terlebih dahulu sebelum memulai berbicara, sampaikan ide anda dengan jelas,
gunakan cara pandang atau kacamata beliau dalam menyampaikan ide. Tunjukan
gambar besarnya apa yang akan terjadi bila ide ini tercapai, perubahan apa yang
akan dialami bila goal ini tercapai. Misal : bila usaha ini berhasil Bapak dan
Ibu bisa naik Haji, atau kita bisa membeli rumah, menambah outlet kita dan lain
lain.
&Tetap
tenang, fokus dan sabar bila terjadi penolakan. Dengarkan pendapat beliau bila
kamu merasa tidak tepat, ungkapkan dengan baik dengan menggunakan “I message”.
Maksudnya gunakan bahasa atau pesan aku. Misalnya : Ibu anda tidak suka anda
membuka usaha tapi lebih senang anda menjadi pegawai karena ada gaji tetap.
Jangan katakan “Ibu ini Kuno sekarang jamanya orang jadi pengusaha!”. Tapi
sebaiknya katakan “Saya senang kalau bisa jadi pengusaha, Saya akan bisa
bekerja dari rumah dan Kalau saya mendapat uang lebih banyak , saya lebih bisa
memenuhi kebutuhan ibu”.
Flexible dan
Menyiapkan diri untuk perubahan
Mungkin waktu di Luar negeri kita sudah membayangkan akan
melakukan ini atau itu. Tetapi ketika sudah pulang di kampung banyak hal yang
diluar harapan atau jauh melenceng dari yang kita bayangkan. Anda tidak perlu
patah hati atau down bila mengahadapi hal tersebut. Jadi sebelumnya persiapkan
diri anda untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada.
&Gunakan
semua kreatifitas anda untuk merubah apa yang ada seperti yang anda inginkan.
Ada istilah tidak ada akar rotanpun jadi. Fleksible disini bukan berarti anda
mengikuti arus atau apa yang ada dan pasrah. Tetapi bagaimana merubahnya dan
menjadikan sesuai dengan bayangan anda tanpa menurunkan standart yang sudah
anda tentukan. Bagaimana merubah seseorang tanpa dia merasa diubah atau
digurui, bagaimana mengajak mereka maju bersama tanpa merasa dipinteri. Bagaimana
kita bisa menyatu dan beradaptasi dengan lingkungan. Mungkin kita telah tahu teori
tentang membuka usaha dan apa yang dijalankan keluarga kita kurang tepat, kita
tidak bisa meminta mereka berubah tanpa memberikan penjelasan yang tepat.
Jangan membuat perubahan dratis yang bisa mengkagetkan tetapi lakukan
perlahan-lahan tanpa membuat lingkungan kaget.
Tetap Semangat
Ketika pulang pasti akan banyak kendala yang dihadapi
entah itu dengan sumber daya manusia, dengan persaingan, dengan keluarga atau
lainnya. Hanya dengan semangat dan terus mempunyai keinginan untuk mewujudkan
apa yang sudah direncanakan yang bisa membuat anda terus berusaha dan berhasil.
Mungkin dulu waktu di BMI banyak teman yang bisa diajak diskusi sedangkan
ketika pulang kampung sudah tidak ada lagi yang bisa diajak diskusi. Mau
chating dengan teman-teman kesulitan karena koneksi internet yang lambat atau
mungkin bahkan tidak ada. Anda jadi merasa sendiri, berjuang sendiri tidak ada
yang mendukung dan akhirnya anda membiarkan impian anda lenyap dimakan waktu.
&Bagaimana
agar kita terus bisa bersemangat? Tetap terus fokus dengan apa yang diimpikan
dan terus berusaha mewujudkan. Visualisasi bila impian itu tercapai bagaimana
rasanya. Selalu berpikiran positif dan selalu mencari jalan keluar yang terbaik
bila menghadapi masalah. Kalau orang lain bisa berhasil maka saya juga bisa
berhasil. Tetap percaya pada diri sendiri kalau anda bisa mencapai apa yang
diinginkan. Jangan terpengaruh omongan orang yang berusaha menjatuhkan Anda
atau menggagalkan impian anda.
Setiap usaha pasti ada hambatannya tetapi bagaimana kita
melihat hambatan dan mengatasinya itu yang lebih penting. Hanya orang bermental
tangguh dan berjiwa Entrepreneur yang bisa melalui hambatan dengan baik. Jangan
pernah takut untuk gagal tetapi bagaimana kita bisa bangkit dan kembali berjaya
itu yang lebih penting. Tidak ada orang yang bisa membantu anda untuk maju
kalau tidak diri anda sendiri yang berusaha. Semua orang ingn kaya, semua orang
ingin berhasil tetapi itu tidak akan terjadi kalau tidak ada Action!.
Terimskasih bu poedjiati sangat membantu ,pengalaman saya juga hampir sama , memang untuk buka usaha harus siap gagal , satu kali gagal kita bsngkit lagi , dua kali gagal kita semakin kebal , tapi jika hanya mengandalkan modal jg blum cukup ,kita juga harus pinter menggelola arus ke uangan kita ,
ReplyDeleteTrimakasih bu..semoga saya juga bisa seperti Ratna
ReplyDeleteiya ya bu.... makasih atas saran2nya bu puji, ini membantuku buat peyakinan diri
ReplyDelete