Dari pengalaman mengajar kuliah online untuk buruh migrant di Hongkong.
Saya menemukan banyak hal yang hampir dialami oleh semua BMI. Ada beberapa hal
yang saya amati dari pengalaman atau cerita mereka kepada Saya. Semoga tulisan
di bawah ini bisa sedikit memberikan pemahaman buat para BMI itu sendiri agar
mereka bisa meraih masa depan yang lebih baik.
Ketika berangkat menjadi BMI semua pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada bekerja di Indonesia, apalagi bagi lulusan SMP atau SMA. Mereka cenderung melakukan segala usaha dan daya agar bisa berangkat ke Luar Negeri. Banyak yang harus dikorbankan agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, demi masa depan yang lebih baik. Meninggalkan keluarga, Anak, Suami, orang tua, adik. Belajar lebih keras dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, cuaca, bahasa, makanan dan budaya. Belum lagi perasaan rindu akan kampung halaman, perasaan kesepian di negara orang dan harus bekerja dari pagi sampai malam. Biarpun lelah tetap harus bekerja. Harus selalu sehat agar bisa bekerja dengan baik.
Bekerja di Luar negeri seperti membeli kucing dalam karung. Mereka tidak pernah tahu majikannya itu orang yang baik atau tidak. Bahkan mereka tidak pernah membayangkan seperti apa pekerjaan dan kondisinya. Mereka hanya bisa pasrah tanpa mempunyai kekuatan untuk memilih majikan. Apalagi bila mereka baru pertama bekerja menjadi BMI. Mereka tidak pernah tahu apakah agen itu baik atau tidak. Apakah agennya membela atau berpihak ke dia? Atau malah menjerumuskan. Minimnya pengetahuan dan informasi yang didapatkan atau diberikan oleh agen penempatan membuat BMI hanya bisa pasrah menerima nasib. Bahkan ada beberapa agen yang memotong gaji BMI di luar ketentuan. Dan BMI tidak berani melawan, bahkan mau pindah agen saja tidak bisa. Mereka harus menjalani bekerja dengan gaji separuh bahkan ada yang kurang selama beberapa tahun. Semua hal itu karena tiadanya informasi dan pengetahuan tentang prosedur pengaduan masalah atau apa yang harus dilakukan jika mengalami permasalahan pekerjaan dan kemana mengadukannya.
Setelah dapat beradaptasi, ada bahaya lain yang tidak pernah dipikirkan
atau diantisipasi oleh para BMI. Mempunyai teman yang sama senasib di negara
orang tentu sangat menyenangkan. Karena kurangnya pengalaman dan masih lugu,
banyak diantara mereka yang tertipu. Mereka percaya dengan cerita sedih
temannya dan merasa ingin menolong. Mereka diminta menjadi penjamin hutang di
Bank dengan jumlah pinjaman puluhan ribu dolar. Setelah itu ditinggal kabur dan
dia yang harus menanggung hutang tersebut. Kadang pasport mereka dicuri rekan
kerja dan dibuat jaminan tanpa sepengetahuannya. Mereka kembali harus bekerja
bertahun tahun untuk melunasi hutang tersebut.
Bahaya tidak hanya dari penipuan tapi juga bisa datang dari diri sendiri. Ketika tidak memiliki uang, mereka selalu menekan keinginan untuk membeli sesuatu. Untuk makan saja susah apalagi membeli barang. Dan ketika tinggal di desa tidak ada barang-barang yang menggoda seperti di Hongkong. Tinggal di Hongkong yang begitu banyak barang yang menggoda untuk dimiliki. Entah itu baju, tas, sepatu, gadget, HP atau lainnya Belum lagi ketika bertemu dengan sesama BMI yang berjualan segala macam dagangan. Bahkan ada juga yang bisa membeli segala macam barang mulai dari perabotan sampai motor yang langsung bisa dikirim di rumah dengan cara menyicil. Gaji tiap bulan habis tak berbekas. Ada yang mengatakan itu adalah salah satu cara menabung dengan menyicil membeli barang-barang mewah.
Bukan hanya diri sendiri yang menjadi konsumtif membeli barang yang tidak
diperlukan. Kadang keluarga yang di Indonesia juga menjadi konsumtif. Mereka
sering meminta kiriman uang untuk membeli sesuatu yang kurang dibutuhkan hanya
karena ingin bersaing dengan tetangga. Belum lagi suami yang merongrong uang
isteri hanya untuk mengejar perempuan lain atau menikah lagi. Ketika mengetahui
suami menikah lagi atau mempunyai perempuan lain, membuat mereka yang bekerja
di Hongkong mengalami stress, depresi bahkan ada yang sampai bunuh diri atau
mengalami kecelakaan waktu bekerja.
Sering kali mereka bekerja, berusaha mengumpulkan uang tapi tanpa perencanaan. Rata-rata tujuan mereka adalah jangka pendek dan sesaat. Mereka hanya memikirkan saat ini dan apa yang ada sekarang. Mereka sering lupa bahwa waktu berjalan terus, begitu juga dengan usia. Mereka berangkat ketika usia masih di bawah 20 tahun terus bekerja sampai puluhan tahun, namun tidak memiliki apa-apa ketika usia sudah mulai menua. Apa yang dikumpulkan habis tanpa jejak. Membangun rumahpun masih separuh jadi, tapi uang sudah habis.
Buat yang masih lajang godaan dan penipuan dari lawan jenis juga banyak. Mereka sering kali tertipu dengan laki-laki yang baru mereka kenal lewat social media atau dengan sesama pekerja laki-laki dari negara lain seperti Pakistan, Bangladesh, yang hanya menginginkan uang dan tubuh mereka saja. ketika hamil ditinggal begitu saja dan uangnya diambil semua. Dan mereka hanya bisa menangis dan meratapi nasib. Lalu menghibur diri dengan cara yang negatif.
Mungkin teman-teman BMI ketika membaca ini semua ada yang berkata iya saya
pernah seperti salah satu cerita diatas. Atau bersyukur tidak mengalami itu
semua. Saya berharap ada kesadaran dalam diri sendiri untuk mulai memikirkan
masa depan dan fokus pada tujuan. Buat yang masih baru atau pertama kali menjadi BMI mungkin tulisan
ini bisa menjadi inspirasi dan segera menata hidupnya untuk lebih baik.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Cek and Recek PJTKI Anda
Bila Anda ingin menjadi BMI, mulai cari PJTKI yang bermutu dan jelas. Cek pendirian
atau sejarah PJTKI tersebut apakah terdaftar atau tidak. Apakah pernah ada
kasus dengan BMI atau tidak. Baca terlebih dahulu kontraknya dan berapa persen
anda akan dipotong. Apakah PJTKI itu resmi terdaftar atau tidak. Usahakan
mencari beberapa PJTKI sehingga bisa membandingkan antara yang satu dengan yang
lain. Apakah Anda akan mendapatkan pelatihan atau tidak. Misalnya pelatihan
Bahasa, pelatihan menggunakan alat-alat elektronik, misal : mesin cuci, alat
penyedot debu, kompor listrik, oven, microwave, slow cooker, rice cooker, steam
setrika, coffee maker, panci presto, dll. Kekerasan terhadap BMI atau BMI
dikembalikan antara lain karena BMI tidak menguasai bahasa atau merusakkan
peralatan rumah tangga akibat penggunaan yg salah.
Bila telah sampai ke Hongkong, segera cari tahu alamat KJRI atau tempat
perlindungan BMI, catat nomer telpon penting sehingga bila terjadi sesuatu Anda
bisa minta bantuan.
Tetapkan Target
Tetapkan target berapa lama anda akan bekerja dan berapa banyak uang yang
ingin anda kumpulkan. Catat untuk apa saja uang yang ingin Anda pergunakan.
Misal untuk membangun rumah, beli sawah, membuka toko atau usaha. Menyekolahkan
Adik atau anak butuh biaya berapa? Untuk naik haji atau umroh. Membuka toko
atau memulai usaha. Kalkulasi berapa banyak uang yang dibutuhkan dan berapa
lama anda harus bekerja Dengan menetapkan target Anda bekerja bisa lebih fokus
dan tidak tergoda dengan yang lainnya. Beli barang yang hanya dibutuhkan bukan
yang diinginkan. Jangan tergoda dengan pemberi hutang untuk membeli
barang-barang mewah. Selain itu tanpa disadari banyak BMI yang uangnya habis untuk membeli pulsa. Mereka tanpa sadar untuk mengobati rindu dengan bertelpon berjam-jam sehingga uangnya tersedot.
Menyesuaikan diri dengan Lingkungan
Mulailah belajar menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan.
Pelajari budaya negara atau daerah tempat bekerja, termasuk keadaan dan
kebiasaan keluarga di tempat Anda bekerja. Ketahui kesukaan dan yang tidak di
sukai masing-masing anggota keluarga. Patuhi aturan yang diberikan kepada Anda.
Bila anda harus merawat anak kecil, usahakan membuat sang anak suka dengan Anda
karena itu akan memudahkan pekerjaan anda dan anda akan disukai oleh orang
tuanya. Selalu jujur dan berusaha melakukan pekerjaan dengan baik. Bila bekerja
mempunyai inisiatif yang baik tanpa disuruh. Dan berkomunikasilah dengan baik
dan terbuka dengan boss anda. Itu akan membuat boss anda suka dan
andapun akan bekerja dengan perasaan nyaman.
Lindungi Diri
Ketika Anda jauh dari keluarga, Anda tidak bisa menggantungkan diri ke
orang lain. Jangan mudah percaya dengan orang lain, apalagi jika itu menyangkut
uang. Harus anda tanamkan dalam diri sendiri bila anda jatuh miskin, tidak akan
ada yang akan menolong Anda. Menolong orang lain boleh tapi jangan sampai
membuat Anda sendiri jatuh. Apalagi menjadi penjamin pinjaman orang lain di
Bank. Sudah banyak kejadian teman-teman BMI yang tertipu dan harus membayar
puluhan ribu. Simpan sendiri dokumen pribadi seperti pasport, ijasah Anda
dengan baik dan aman, jangan sampai dicuri atau hilang.
Tawaran yang menggoda
Teman BMI yang bekerja di Hongkong selalu dianggap banyak uang dan kaya.
Mereka selalu dijadikan tempat pinjam uang atau ajakan untuk membuka usaha. Mereka
diminta menyetorkan sejumlah uang dan kadang keluarga di rumah yang kena tipu.
Bila ada orang yang menawarkan bisnis, investasi segera cek dengan orang yang
mengerti. Jangan sampai maksud hati ingin menambah uang nggak tahunya malah
hilang semua. Kalau memang ingin berinvestasi cari investasi yang aman dan
jelas lembaga penjaminnya. Jangan karena ada nama syariahnya atau dijamin MUI
lalu anda menginvestasikan semuanya disana. Sudah banyak kejadian investasi
yang mengatakan syariah dan dijamin MUI ternyata bodong. Jadi pelajari dengan
baik cari informasinya sejelas-jelasnya.
Belajar, belajar dan belajar
Belajar tidak mengenal usia. Bila Anda bekerja di Hongkong, Anda bisa
menambah keterampilan atau pengetahuan Anda disana dengan ikut kursus-kursus
yang ada. Bahkan ada juga yang bisa kuliah. Banyak sekali lembaga-lembaga yang
mengadakan sekolah gratis atau dengan biaya terjangkau. Salah satunya Bank
Mandiri dan Universitas Ciputra dan masih banyak yang lainnya. Anda juga bisa
menambah keterampilan anda dengan kursus membuat roti, kue, make up, potong
rambut, menjahit dll. Yang nantinya bisa anda gunakan bila sudah kembali dan
ingin memulai usaha sendiri.
Cari Teman yang baik
Ada pepatah yang mengatakan bila anda berteman dengan setan maka anda akan
menjadi setan. Carilah teman yang bisa membantu anda mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan Anda atau keterampilan Anda. Bila teman Anda itu hanya
suka belanja, makan-makan dan bersenang senang saja, sebaiknya dihindari.
Gunakan waktu Anda sebaik mungkin untuk hal hal yang bermanfaat dan menunjang
masa depan anda. Bisa juga anda bergabung dengan suatu serikat kerja buruh
migran di negara setempat. Melalui organisasi, kita akan bertemu dengan
teman-teman seprofesi dan mendapatkan banyak pengetahuan terkiat dengan
pekerjaan kita, informasi lain termasuk dukungan jika kita berhadapan dengan
persoalan atau kasus ketenagakerjaan seperti masalah upah, fasilitas, tiada hari
libur, kekerasan, dll.
Sukses atau tidak seseorang itu ditentukan oleh diri sendiri. Seberapa besar keinginan kita untuk berhasil. Apakah kita sudah melangkah kearah yang benar. Cerita keberhasilan BMI menjadi pengusaha atau Celakanya BMI bahkan sampai meninggal sama banyaknya. Berhasil atau tidaknya seseorang ditentukan oleh persipan yang dia lakukan. Kalau anda sekedar bekerja mencari uang tanpa punya tujuan yang jelas maka anda tidak akan kemana-mana. Tidak perlu malu atau minder menjadi BMI. Andapun bisa menjadi pengusaha, orang sukses, orang kaya, menjadi juragan. Asal anda harus tahu terlebih dahulu apa yang anda inginkan dan mau? Apa yang Anda harapkan bila anda sudah tidak lagi mampu bekerja di luar negeri, apa yang akan anda lakukan. Jangan pernah bergantung atau berharap kepada orang lain, baik itu suami atau anak atau keluarga sekalipun. Tetapi cadangkan uang anda untuk anda pensiun nanti. Jadilah BMI yang cerdas dan berdaya.
0 comments:
Post a Comment