Saturday, June 8, 2013

Persiapan mental BMI menjadi Entrepreneur di Kampung

Ratna salah satu BMI dengat semangat yang tinggi ingin pulang ke kampungnya meneruskan usaha keluarga di bidang kuliner. Setelah lama bekerja di Hongkong dan mengikuti kuliah jarak jauh dia yakin bisa mengembangkan usaha keluarganya. Ketika dia mulai terjun ke usaha keluarga banyak hal yang membuat dia kaget dan stress. Mulai budaya yang tidak disiplin para pegawai, standart kebersihan yang kurang baik. Dan susahnya mengatur para karyawan yang malas.

Beda halnya dengan Dini yang sudah pulang kekampung hampir satu tahun. Dia merasa kelelahan mengatur semuanya sendiri. Dulu dia yang mempunyai standart yang tinggi kini mulai menurunkan standartnya. Dulu di kelas dia yang kreatif dengan ide-ide baru ketika berdiskusi mendadak jadi kehabisan akal untuk mengatur usahanya karena tidak ada dukungan dari keluarganya. Mereka menganggap bahwa Dini terlalu banyak baca buku dan keminter.

Kenapa banyak BMI yang pulang dan akhirnya kembali lagi menjadi BMI dengan berbagai macam alasan. Ada yang mengatakan ingin mencari tambahan modal padahal usahanya bisa berkembang bila di kerjakan dengan baik. Jadi persipan mental apa saja yang perlu dihadapi teman-teman BMI ketika pulang dan ingin menjalankan usahanya.

Culture Shock
Para BMI yang telah lama bekerja di Luar Negeri dan terbiasa dengan keteraturan, segala fasilitas dan orang-orang yang disiplin tentu akan mengalami kekagetan bila pulang. Misal: Ketika membuka usaha restoran seperti yang diangan-angankan dengan standart 5R. Ternyata karyawannya tidak mempunyai kebiasaan Resik, Rapi, Rajin, Rawat dan Ringkas, mereka suka membuang sampah sembarang, membersihkan meja bekas orang makan dengan sembarangan. Lap kotor dibiarkan aja dan tidak dicuci. Perlengkapan masak tidak dirawat dengan baik, ketika dibutuhkan malah tidak ada atau rusak.
&Apa yang harus dilakukan. Menerima kenyataan bahwa itu memang keadaan yang harus dihadapi. Persiapkan diri untuk melatih mereka dengan standart yang kita mau. Berikan contoh kepada karyawan. Harus mempunyai kesabaran dan telaten untuk terus menerus mendidik para karyawan.
Jelaskan kepada mereka rapi itu seperti apa, resik itu yang bagaimana dan rajin itu harus bagaimana. Kalau kita hanya mengatakan kamu harus rapi, harus resik tapi mereka tidak tahu standart rapi dan resik itu seperti apa. Kita mengatakan harus merawat peralatan dengan baik tapi mereka tidak mengerti kenapa harus dirawat?  maka perintah anda tidak akan pernah dijalankan.

Komunikasi
Komunikasi ini yang memegang peranan. Bagaimana kita menyampaikan ide-ide kita, pemikiran kita ke orang lain atau keluarga kita.Seringkali teman-teman BMI terbentur masalah ketika ingin melaksanakan proyeknya karena tidak mendapat dukungan dari orang tua atau pasangan. Ketika menyampaikan idenya mendapat penolakan dari keluarga. Kenapa hal ini bisa terjadi, karena kita menyampaikan atau mengkomunikasikannya tidak dengan baik. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.
&Pilih waktu yang tepat : Anda tentu mengenal bagaimana karakter keluarga atau pasangan Anda. Disaat kapan dan bagaimana paling enak diajak bicara atau diskusi mengenai ide anda itu. Dan bagaimana caranya agar tidak terjadi penolakan.
&pikirkan terlebih dahulu sebelum memulai berbicara, sampaikan ide anda dengan jelas, gunakan cara pandang atau kacamata beliau dalam menyampaikan ide. Tunjukan gambar besarnya apa yang akan terjadi bila ide ini tercapai, perubahan apa yang akan dialami bila goal ini tercapai. Misal : bila usaha ini berhasil Bapak dan Ibu bisa naik Haji, atau kita bisa membeli rumah, menambah outlet kita dan lain lain.
&Tetap tenang, fokus dan sabar bila terjadi penolakan. Dengarkan pendapat beliau bila kamu merasa tidak tepat, ungkapkan dengan baik dengan menggunakan “I message”. Maksudnya gunakan bahasa atau pesan aku. Misalnya : Ibu anda tidak suka anda membuka usaha tapi lebih senang anda menjadi pegawai karena ada gaji tetap. Jangan katakan “Ibu ini Kuno sekarang jamanya orang jadi pengusaha!”. Tapi sebaiknya katakan “Saya senang kalau bisa jadi pengusaha, Saya akan bisa bekerja dari rumah dan Kalau saya mendapat uang lebih banyak , saya lebih bisa memenuhi kebutuhan ibu”.

Flexible dan Menyiapkan diri untuk perubahan
Mungkin waktu di Luar negeri kita sudah membayangkan akan melakukan ini atau itu. Tetapi ketika sudah pulang di kampung banyak hal yang diluar harapan atau jauh melenceng dari yang kita bayangkan. Anda tidak perlu patah hati atau down bila mengahadapi hal tersebut. Jadi sebelumnya persiapkan diri anda untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada.
&Gunakan semua kreatifitas anda untuk merubah apa yang ada seperti yang anda inginkan. Ada istilah tidak ada akar rotanpun jadi. Fleksible disini bukan berarti anda mengikuti arus atau apa yang ada dan pasrah. Tetapi bagaimana merubahnya dan menjadikan sesuai dengan bayangan anda tanpa menurunkan standart yang sudah anda tentukan. Bagaimana merubah seseorang tanpa dia merasa diubah atau digurui, bagaimana mengajak mereka maju bersama tanpa merasa dipinteri. Bagaimana kita bisa menyatu dan beradaptasi dengan lingkungan. Mungkin kita telah tahu teori tentang membuka usaha dan apa yang dijalankan keluarga kita kurang tepat, kita tidak bisa meminta mereka berubah tanpa memberikan penjelasan yang tepat. Jangan membuat perubahan dratis yang bisa mengkagetkan tetapi lakukan perlahan-lahan tanpa membuat lingkungan kaget.

Tetap Semangat
Ketika pulang pasti akan banyak kendala yang dihadapi entah itu dengan sumber daya manusia, dengan persaingan, dengan keluarga atau lainnya. Hanya dengan semangat dan terus mempunyai keinginan untuk mewujudkan apa yang sudah direncanakan yang bisa membuat anda terus berusaha dan berhasil. Mungkin dulu waktu di BMI banyak teman yang bisa diajak diskusi sedangkan ketika pulang kampung sudah tidak ada lagi yang bisa diajak diskusi. Mau chating dengan teman-teman kesulitan karena koneksi internet yang lambat atau mungkin bahkan tidak ada. Anda jadi merasa sendiri, berjuang sendiri tidak ada yang mendukung dan akhirnya anda membiarkan impian anda lenyap dimakan waktu.
&Bagaimana agar kita terus bisa bersemangat? Tetap terus fokus dengan apa yang diimpikan dan terus berusaha mewujudkan. Visualisasi bila impian itu tercapai bagaimana rasanya. Selalu berpikiran positif dan selalu mencari jalan keluar yang terbaik bila menghadapi masalah. Kalau orang lain bisa berhasil maka saya juga bisa berhasil. Tetap percaya pada diri sendiri kalau anda bisa mencapai apa yang diinginkan. Jangan terpengaruh omongan orang yang berusaha menjatuhkan Anda atau menggagalkan impian anda.

Setiap usaha pasti ada hambatannya tetapi bagaimana kita melihat hambatan dan mengatasinya itu yang lebih penting. Hanya orang bermental tangguh dan berjiwa Entrepreneur yang bisa melalui hambatan dengan baik. Jangan pernah takut untuk gagal tetapi bagaimana kita bisa bangkit dan kembali berjaya itu yang lebih penting. Tidak ada orang yang bisa membantu anda untuk maju kalau tidak diri anda sendiri yang berusaha. Semua orang ingn kaya, semua orang ingin berhasil tetapi itu tidak akan terjadi kalau tidak ada Action!.


3 comments:

  1. Terimskasih bu poedjiati sangat membantu ,pengalaman saya juga hampir sama , memang untuk buka usaha harus siap gagal , satu kali gagal kita bsngkit lagi , dua kali gagal kita semakin kebal , tapi jika hanya mengandalkan modal jg blum cukup ,kita juga harus pinter menggelola arus ke uangan kita ,

    ReplyDelete
  2. Trimakasih bu..semoga saya juga bisa seperti Ratna

    ReplyDelete
  3. iya ya bu.... makasih atas saran2nya bu puji, ini membantuku buat peyakinan diri

    ReplyDelete