Wednesday, November 6, 2013

Banyak orang yang bemimpi untuk mempunyai usaha sendiri atau ingin menjadi pengusaha. Tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya dan apa yang harus dilakukan. Kadang mereka nekat langsung memulai tanpa membuat perencanaan sama sekali. Kadang ada yang berhasil tapi banyak juga yang gagal ditengah jalan dan berantakan bahkan meninggalkan hutang bertumpuk.

Kenapa kita perlu mempunyai perencanaan? Apa sebenarnya fungsi dari perencanaan itu? Dibawah ini ada beberapa ulasan mengenai fungsi perencanaan.
·         Perencanaan sebagai pengarah
Dengan mempunyai perencanaan, kita mempunyai arah akan kemana bisnis atau usaha kita ini. Apakah sudah sesuai dengan jalurnya? Berapa lama target kita untuk BEP dan berapa lama kita bisa mengembangkannya. Sehingga semua jelas terarah hendak seperti apa bisnis kita. Kita tidak lagi meraba-raba akan seperti apa bisnis kita.
·         Perencanaan sebagai upaya untuk meminimalisasi ketidakpastian.
Dengan perencanaan yang baik kita bisa meminimalkan ketidak pastian. Kita akan lebih siap dengan segala resko yang mungkin akan terjadi.
·         Perencanaan sebagai upaya meminimalisir pemborosan sumber daya
Dengan perencanaan yang baik kita akan tahu berapa kebutuhan sumber daya kita, mulai dari modal yang kita butuhkan, tenaga kerja yang dibutuhkan, sarana penunjang apa yang kita butuhkan untuk usaha tersebut sehingga kita tidak membeli atau mengeluarkan uang dengan sembarangan.
·         Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Dengan perencanaan kita mempunyai standart yang kita tetapkan terlebih dahulu sehingga kita bisa menjaga kualitas dari produk atau pelayanan dalam usaha kita tersebut.

Ada banyak cara untuk membuat suatu perencanaan yang baik, sehingga membuat kita bingung mana yang bisa kita gunakan. Salah satunya adalah prinsip S.M.A.R.T yang terdiri dari Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timely. Mari kita bahas apa saja komponen SMART ini :

Spesific
Kita harus dapat mengidentifikasi dengan jelas dan terperinci apa yang ingin kita capai dalam merencanakan bisnis kita ini. Misalnya kita ingin membuka toko sembako. Kita harus dapat menjawab pertanyaan Siapa saja yang akan terlibat dalam toko ini? Siapa yang menjadi kompetitor kita? Siapa yang akan menjadi Suplier kita? Dimana saya akan membuka toko ini? Kapan saya akan memulainya dan berapa lama akan balik modal? Apa saja yang dibutuhkan dalam membuka toko ini? Kenapa saya ingin membuka toko ini? Apa yang ingin saya capai dalam membuka toko ini? Bila anda sudah bisa menjawabnya maka anda bisa merancangnya dengan lebih spesifik.  

Measurable
Harus bisa diukur, target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur dengan menggunakan indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya. Kita bisa mengukur setiap goal yang kita tentukan. Ketika kita mengukurnya apakah masih pada jalurnya atau tidak. Apakah kita sudah berhasil mencapai target atau tidak. Dan kita juga jadi tahu apakah kita sudah mencapai tujuan kita atau belum dan butuh berapa lama lagi untuk mencapainya. Misalnya kita membuat usaha fresh bakery di sebuah mall. Berapa macam roti yang akan kita buat dan setiap macamnya berapa buah roti dalam sehari? Berapa banyak target kita bisa menjual roti dalam sehari, seminggu dan sebulan?

Achievable
Ketika anda memulai merencanakan sebuah usaha hal yang yang paling penting adalah perencanaan itu bisa dicapai dan menjadi kenyataan. Percuma kita membuat rencana besar kalau semua itu tidak bisa dicapai dan hanya angan-angan. Jadi ketika membuat perencanan sebuah usaha harus bisa dicapai atau disesuaikan dengan kapasitas dan sumber daya yang ada. Dengan segala kemampuan yang kamu punya, kapasitas kamu, dan juga keuangan kamu bisa meraih dan mencapai apa yang kamu inginkan itu.  Misalanya kamu ingin membuka fresh bakery di mall, tapi kamu tidak mempunyai peralatan  yang memadai untuk membuat roti. Anda hanya mempunyai oven kecil, mixer kecil dan juga tidak mempunyai uang untuk membayar sewa, maka itu hanya sebuah angan-angan. Tetapi anda bisa memulainya membuat roti dari rumah dan dititipkan di sekolah-sekolah atau dijual di depan rumah.   

Realistic
Dalam mebuat perencanan kita harus realistik, seperti contoh fresh bakery di atas itu. Kalau kita tidak mempunyai sumber daya yang cukup maka kita tidak akan bisa mencapai apa yang menjadi tujuan kita. Hanya Anda sendiri yang bisa menentukan apakah goal anda itu realistik atau tidak? Anda yang bisa mengukur kemampuan Anda sendiri. Menetapkan target yang tinggi itu bagus karena itu akan memotivasi anda untuk bekerja lebih keras tapi tetap harus realistik dengan semua sumber daya yang dipunyai.

Timely
Sebuah goal harus disertai dengan time frame. Kita tidak bisa hanya mengatakan bahwa aku ingin memulai usaha membuka toko, tapi tidak tahu kapan? Dan itu akan menjadi kapan-kapan dan tidak akan pernah terlaksana. Kalau anda membuat perencanaan dan tidak ada time frame maka itu akan sulit dilaksanakan dan anda akan santai-santai saja. Misalnya anda sudah mempunyai sebuah toko dan anda ingin membuka cabang baru tapi anda tidak menentukan waktunya kapan 2 tahun atau 5 tahun untuk pembuatan cabang baru. Maka, itu hanya akan menjadi mimpi indah saja. Membuka cabang toko baru itu bisa saja dillakukan bila anda percaya bisa melaksanakannya. Bukankah anda sudah pernah memulainya dulu ketika membuka toko pertama anda.

Ketika membuat perencanan usahakan anda dapat menggunakan seluruh sensor inderawi anda. Jadi anda dapat melihat seperti apa usaha anda tersebut. Anda dapat mendengar para pegawai anda, mendengar para pembeli, anda dapat merasakan suasana toko anda, aromanya seperti apa. Dengan begitu akan meresap kealam bawah sadar anda dan anda akan berusaha sungguh sungguh untuk mewujudkannya.

Perencanaan hanyalah sebuah rencana bila anda tidak pernah berniat dengan sungguh-sungguh menjalankannya. Rencana tersebut bisa saja gagal di tengah jalan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bila kita menghadapi itu, maka kita harus bisa mengevaluasi dan membuat perencanaan ulang, memperbaiki kesalahan yang ada. Oleh karenanya, kita perlu merencanakan pula setiap berapa bulan sekali kita harus meninjau ulang atau mengevaluasi perencanaan dan hasil usaha yang sudah dicapai. Hal ini agar kita bisa melihat apakah usaha kita masih sesuai dengan rencana apakah perlu pembaharuan atau pengembangan usaha karena ternyata capaiannya melebihi target, apakah perlu perubahan strategi, apakah perlu peningkatan kapasitas pekerja, dll, karena usaha itu selalu dinamis dan ada faktor luar yang terkadang di uar kendali kita.

Sehingga, sebagai seorang entrepreneur, perlu bagi kita untuk dapat bersikap fleksible dan melihat segala kemungkinan. Pantang menyerah dan terus melihat peluang yang ada. 


Referensi :

Materi Kuliah Management Entrepreneur Retail Universitas Ciputra Disntance Education – Fungsi Perencanaan

0 comments:

Post a Comment