Dalam buku
Basic Principle of retail business mengatakan Retail is detail adalah istilah
yang popular dalam dunia ritel. Meskipun pada kenyataannya semua bisnis harus
memperhatikan hal-hal yang detail namun kesamaan irama di akhir kata
menjadikannya lebih mudah diingat. Tidak ada seorangpun membantah bahwa dunia
retail kita harus mampu mengurus semua hal yang detail, namun pada kenyataan
berapa banyak dari kita yang mengabaikan hal-hal yang detail tersebut.
Ada sebuah rumah makan kwetiau Apeng
di surabaya yang memperhatikan detail dalam restaurantnya. Restaurant ini tidak
terlalu besar dan orang rela sampai antri untuk makan disana. Kalau saya
mengupas restauran dengan
menggunakan Buku Basic Principle of retail business,hampir semua criteria terpenuhi.
Detail
awal ketika datang di restaurant ini. Bila sedang antri kita langsung diberi
nomer antrian. Sambil menunggu nomer kita dipanggil kita bisa duduk sambil
membali makanan atau kue medan yang dijual didepannya. Karena pelayanan yang
cepat dan sigap sehingga kita tidak perlu menunggu terlalu lama.
Begitu kita
masuk kita sudah langsung dilayani oleh waitresnya yang menggunakan seragam
yang rapi, rambutnya semua diikat rapi. Dan pemesanan mereka sudah menggunakan system
computer. Bagian yang melayani pemesanan dan yang mengantarkan berbeda orang. Sehingga
waitresnya bisa memperhatikan kebutuhan pembeli bila membutuhkan tambahan
makanan atau lainnya. Suasananya restaurant juga menyenangkan meskipun bukan
mewah interiornya. Rasa masakannya tidak pernah berubah dari pertama kali saya
datang samapai sekarang. Tidak pernah keasinan, terlalu matang atau over
cooked, atau udangnya bau amis atau apapun. Semua bahannya selalu segar dan
enak. Semuanya seperti terstandart dari
waktu ke waktu. Saya juga tidak pernah melihat ada lalat, semut atau anak
kecoak yang kadang terdapat dibeberapa restaurant atau depot. Ini menunjukan
bahwa Restaurant ini selalu menjaga kebersihannya.
Kecepatan
pelayanan sangat penting, pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama anatara
pemesanan dan selesainya masak. Kecepatan pelayanan ini juga mempengaruhi
pengunjung yang sedang menunggu. Begitu pula ketika kita sudah selesai dan
membayar. Petugas yang membersihkan langsung dengan sigap membersihkan piring
dan meja.
Memperhatikan
detail = hadir saat ini.
Menurut
buku ini banyak pengusaha yang adanya ketidak beresan pada hal-hal detail
meskipun mereka hadir di restaurantnya. Misalnya ketika ada pelayang yang tidak
rapi atau pelayanannya jelek, pemilik atau yang bertanggung jawab tidak
mengingatkan. Atau ketika melihat ada yang tidak bersih atau kotor di dapur,
atau tempat makan tetapi dibiarkan. Pada restaurant Apeng ini saya melihat
bagaimana mereka sangat menjaga kebersihannya. Baik di dalam ruang rsetuarant,
atau di dapur. Saya selalu melihat bagaimana mereka membersihkan Kaca tempat di
tempat masak. Bahkan mereka tutup dan libur panjang hampir satu bulan ketika lebaran
untuk mengadakan renovasi atau perbaikan.
Memperhatikan
detail = perbaikan seketika.
Fokus
pada penyelesaian hal-hal yang detail secara seketika maka hasilnya tampak
seketika juga. Memperbaiki kerusakan kecil seketika dan selalu menjaganya. Yang
sering saya lihat adalah banyak pengusaha restaurant yang sering mengabaikan
kerusakan kecil. misalnya yang paling sering saya lihat adalah kamar mandi. Mereka
membiarkan kamar mandi kotor, kadang handle nya tidak berfungsi lalu diganti Cuma
dengan paku yang dibengkokkan. Gayung yang
pecah cuma diberi isolasi, lampu mati juga dibiarkan. Tissue Cuma tinggal
tempatnya aja. dan ini sering luput dari pengawasan pemilik atau petugas
restaurant.
Memperhatikan
detail = membuat lebih sedikit kesalahan, ongkos lebih rendah.
Semakin sedikit
kita membuat kesalahan dengan memperhatikan detail maka kita akan menghemat
biaya atau ongkos perbaikan yang lebih besar. Misalnya dengan kita sering
memeriksa peralatan masak, kompor, atau lainnya dan merawatnya dengan baik maka
ketika ada kerusakan kita akan segera tahu dan segera menggantinya. Sehingga proses
penjualan tidak terhambat dan tidak membuat orang kecewa. Bayangkan orang sudah
menunggu lama antri untuk makan, tiba-tiba diberitahu kalau kompornya rusak dan
tidak bisa masak. Maka orang akan kecewa dan akan menyebar kemana-mana.
Pada era
seperti ini dimana media social sangat berperan dalam penyebaran berita. Pengunjung
yang kecewa memasang status di Facebook, tweeter atau BBM, tentu akan merusak
reputasi kita yang baik selama ini. Jadi Retai is detail.
Mantap bu...untuk ke depannya saya akn nge posting yg seperti ini bu...mksh bu ...
ReplyDeleteLuar biasa,,,tidak mundah memang untuk menjadi yg lebih ungul tanpa harus tidak memperhatikan yg terdetil,,,
ReplyDeleteSiip Bu.Jadi dengan menulis diblog menggunakan cara seperti ini, kami benar-benar bisa memahami pelajaran apa sich yang diberikan.
ReplyDeletemksh bu...ilmunya..
ReplyDeletesmg sy bs menerapkn nanti
retail us detail.di usaha saya amiin