Wednesday, January 23, 2013


Dalam buku Basic Principle of retail business mengatakan Retail is detail adalah istilah yang popular dalam dunia ritel. Meskipun pada kenyataannya semua bisnis harus memperhatikan hal-hal yang detail namun kesamaan irama di akhir kata menjadikannya lebih mudah diingat. Tidak ada seorangpun membantah bahwa dunia retail kita harus mampu mengurus semua hal yang detail, namun pada kenyataan berapa banyak dari kita yang mengabaikan hal-hal yang detail tersebut.

Ada sebuah rumah makan kwetiau Apeng di surabaya yang memperhatikan detail dalam restaurantnya. Restaurant ini tidak terlalu besar dan orang rela sampai antri untuk makan disana. Kalau saya mengupas restauran dengan menggunakan Buku Basic Principle of retail business,hampir semua criteria terpenuhi.

Detail awal ketika datang di restaurant ini. Bila sedang antri kita langsung diberi nomer antrian. Sambil menunggu nomer kita dipanggil kita bisa duduk sambil membali makanan atau kue medan yang dijual didepannya. Karena pelayanan yang cepat dan sigap sehingga kita tidak perlu menunggu terlalu lama.

Begitu kita masuk kita sudah langsung dilayani oleh waitresnya yang menggunakan seragam yang rapi, rambutnya semua diikat rapi. Dan pemesanan mereka sudah menggunakan system computer. Bagian yang melayani pemesanan dan yang mengantarkan berbeda orang. Sehingga waitresnya bisa memperhatikan kebutuhan pembeli bila membutuhkan tambahan makanan atau lainnya. Suasananya restaurant juga menyenangkan meskipun bukan mewah interiornya. Rasa masakannya tidak pernah berubah dari pertama kali saya datang samapai sekarang. Tidak pernah keasinan, terlalu matang atau over cooked, atau udangnya bau amis atau apapun. Semua bahannya selalu segar dan enak.  Semuanya seperti terstandart dari waktu ke waktu. Saya juga tidak pernah melihat ada lalat, semut atau anak kecoak yang kadang terdapat dibeberapa restaurant atau depot. Ini menunjukan bahwa Restaurant ini selalu menjaga kebersihannya.

Kecepatan pelayanan sangat penting, pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama anatara pemesanan dan selesainya masak. Kecepatan pelayanan ini juga mempengaruhi pengunjung yang sedang menunggu. Begitu pula ketika kita sudah selesai dan membayar. Petugas yang membersihkan langsung dengan sigap membersihkan piring dan meja.

Memperhatikan detail = hadir saat ini.
Menurut buku ini banyak pengusaha yang adanya ketidak beresan pada hal-hal detail meskipun mereka hadir di restaurantnya. Misalnya ketika ada pelayang yang tidak rapi atau pelayanannya jelek, pemilik atau yang bertanggung jawab tidak mengingatkan. Atau ketika melihat ada yang tidak bersih atau kotor di dapur, atau tempat makan tetapi dibiarkan. Pada restaurant Apeng ini saya melihat bagaimana mereka sangat menjaga kebersihannya. Baik di dalam ruang rsetuarant, atau di dapur. Saya selalu melihat bagaimana mereka membersihkan Kaca tempat di tempat masak. Bahkan mereka tutup dan libur panjang hampir satu bulan ketika lebaran untuk mengadakan renovasi atau perbaikan.

Memperhatikan detail = perbaikan seketika.
Fokus pada penyelesaian hal-hal yang detail secara seketika maka hasilnya tampak seketika juga. Memperbaiki kerusakan kecil seketika dan selalu menjaganya. Yang sering saya lihat adalah banyak pengusaha restaurant yang sering mengabaikan kerusakan kecil. misalnya yang paling sering saya lihat adalah kamar mandi. Mereka membiarkan kamar mandi kotor, kadang handle nya tidak berfungsi lalu diganti Cuma dengan paku yang dibengkokkan.  Gayung yang pecah cuma diberi isolasi, lampu mati juga dibiarkan. Tissue Cuma tinggal tempatnya aja. dan ini sering luput dari pengawasan pemilik atau petugas restaurant.

Memperhatikan detail = membuat lebih sedikit kesalahan, ongkos lebih rendah.
Semakin sedikit kita membuat kesalahan dengan memperhatikan detail maka kita akan menghemat biaya atau ongkos perbaikan yang lebih besar. Misalnya dengan kita sering memeriksa peralatan masak, kompor, atau lainnya dan merawatnya dengan baik maka ketika ada kerusakan kita akan segera tahu dan segera menggantinya. Sehingga proses penjualan tidak terhambat dan tidak membuat orang kecewa. Bayangkan orang sudah menunggu lama antri untuk makan, tiba-tiba diberitahu kalau kompornya rusak dan tidak bisa masak. Maka orang akan kecewa dan akan menyebar kemana-mana.

Pada era seperti ini dimana media social sangat berperan dalam penyebaran berita. Pengunjung yang kecewa memasang status di Facebook, tweeter atau BBM, tentu akan merusak reputasi kita yang baik selama ini. Jadi Retai is detail. 

4 comments:

  1. Mantap bu...untuk ke depannya saya akn nge posting yg seperti ini bu...mksh bu ...

    ReplyDelete
  2. Luar biasa,,,tidak mundah memang untuk menjadi yg lebih ungul tanpa harus tidak memperhatikan yg terdetil,,,

    ReplyDelete
  3. Siip Bu.Jadi dengan menulis diblog menggunakan cara seperti ini, kami benar-benar bisa memahami pelajaran apa sich yang diberikan.

    ReplyDelete
  4. mksh bu...ilmunya..
    smg sy bs menerapkn nanti
    retail us detail.di usaha saya amiin

    ReplyDelete